Ramadhan dan Taubat Kepada Allah
Posted by iloveAllaah.com Editor • 01/08/2011
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'alaa, Yang
Mengampuni dosa, menerima taubat, sangat berat siksa-Nya, pemilik
kekuasaan. Tiada Ilah selain Dia Subhanahu Wa Ta'alaa,
kepada-Nya lah tempat kembali. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain
Allah Subhanahu Wa Ta'alaa Yang Maha Menerima Taubat lagi Maha
Penyayang. Dan Aku bersaksi bahwa Muhammad salallaahu 'alayhi wa
salam adalah hamba dan rasul-Nya bersifat sangat penyayang kepada kaum
mukminin. Amma ba'du:
Allah Subhanahu Wa Ta'alaa berfirman:
وَتُوبُوا إِلَى اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. an-Nuur 31)
Taubat
bukan hanya untuk orang yang berdosa lagi melakukan kesalahan saja,
bahkan ia berlaku umum di setiap orang beriman yang ingin mendapatkan
keberuntungan di dunia dan akhirat.
Maka sesungguhnya di antara kebesaran nimat Allah Subhanahu
Wa Ta'alaa terhadap hamba-Nya bahwa ia menjadikan pintu taubat terbuka
bagi orang-orang yang bertaubat, menjadikannya sebagai fajar yang mulai
bersamanya rihlah (perjalanan) kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alaa dengan
hati yang patah, air mata yang berlinang, keningnya tunduk dan lehernya
merendah.
Dari Abu Musa al-Asy'ari, dari Nabi salallaahu 'alayhi wa salam, beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'alaa
membuka tangan-Nya di malam hari agar bertaubat orang yang bersalah di
siang hari, dan membuka tangan-Nya di siang hari agar bertaubat orang
yang bersalah/berdosa di malam hari, hingga terbit matahari dari sebelah
baratnya. (HR. Muslim: 4/2113. 2759).
Dan dariAbu Hurairah, iaberkata: Rasulullah salallaahu 'alayhi wa salam bersabda;
"Barangsiapa yang bertaubat sebelum terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya niscaya Allah Subhanahu Wa Ta'alaa menerima taubatnya." (HR.Muslim: 4/2703, 2706).
Dan dari Ibnu Umar, dari Nabi salallaahu 'alayhi wa salam, beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'alaa menerima taubat hamba selama ruh belum sampai tenggorokan."
(HR: Ahmad 3/1532, 1330, at-Tirmidzi: 3537, dan dihasankan oleh
al-Albani dalam Shahih at-Targhib 3/218/3143 dan al-Misykaat: 2449,
2343).
Wahai saudaraku yang mulia, ketahuilah sesungguhnya bulan Ramadhan
adalah kesempatan besar untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'alaa, kembali kepada-Nya, dan memperbaharui perjanjian bersama
Pencipta-mu, dan janganlah engkau termasuk orang yang tertipu, dan yang
demikian bahwa berlalu bulan Ramadhan dan engkau tidak mendapat ampunan
–semoga Allah Subhanahu Wa Ta'alaa melindungi kita dari hal itu-.
Dari Jabir bin Samurah, ia berkata, 'Rasulullah salallaahu 'alayhi wa salam bersabda:
'Jibril u datang kepadamu dan
berkata, 'Wahai Muhammad, barangsiapa yang menemui bulan Ramadhan lalu
ia wafat dan tidak diampuni baginya, maka ia dimasukkan ke neraka, lalu
Allah I menjauhkannya. Bacalah amin. Maka aku membaca 'Amin'." (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, dan at-Thabrani dalam al-Kabir. Lihat: Shahih al-Jami' (70).
Dan dariAbu Hurairah, iaberkata, 'Rasulullah salallaahu 'alayhi wa salam bersabda:
"Merugilah seseorang yang bulan Ramadhan datang kepadanya kemudian pergi sebelum ia mendapat ampunan." (HR. at-Tirmidzi 3545 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Irwa` (1/36) (6) dan al-Misykah (709).
Inilah bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan kebaikan.
Allah Subhanahu Wa Ta'alaa memberinya keutamaan yang banyak,
perkara-perkara yang terpuji. Ia adalah bulan al-Qur`an, bulan
kebaikan, bulan taubat dan penebus dosa dan kesalahan. Padanya
diturunkan rahmat, diangkat derajat, dibukakan pintu-pintu surga padanya, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu syetan-syetan yang nakal.
Dari Abu Hurairah, ia berkata, 'Rasulullah salallaahu 'alayhi wa salam bersabda:
"Apabila telah tiba bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan syetan-syetan dibelenggu."
Dan di dalam Shahih Muslim: 'Dibukalah pintu-pintu rahmat, ditutup pintu-pintu neraka jahanam, dan syetan-syetan dibelenggu." (HR. al-Bukhari 1898 dan Muslim 1079).
Wahai saudaraku yang tercinta, sungguh-sungguhlah dalam
bertaubat, segeralah kembali. Maka tidak ada waktu istirahat bagi hamba
kecuali di bawah pohon Thuba, dan tidak ada ketetapan bagi orang yang
mencintai kecuali di hari tambahan (akhirat). Maka segeralah taubat dan
berlari kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alaa sebelum dosa-dosa mematikanmu
dan segala maksiat dan kesalahan membinasakanmu. Maka terjagalah dari
kelalaianmu, sadarlah dari kelengahanmu. Hari-hari terus berlalu dan
lewat. Maka janganlah engkau menjadi orang yang merugi dengan zuhudmu
(tidak punya apa-apa) di surga yang penuh kenikmatan. Segeralah
bertaubat dan menyesali terhadap dosa-dosa yang di mana lalu.
Rasulullah
salallaahu 'alayhi wa salam, pemimpin umat yang pertama dan terakhir,
sedangkan Allah Subhanahu Wa Ta'alaa telah mengampuni dosanya yang
terdahulu dan yang akan datang, tidak pernah berhenti bertaubat kepada
Allah Subhanahu Wa Ta'alaa dan meminta ampunan kepada-Nya beberapa kali
setiap hari. Dari Abu Hurairah, ia berkata, 'Aku mendengar Rasulullah
salallaahu 'alayhi wa salam bersabda:
"Demi Allah, sesungguhnya meminta ampun dan bertaubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alaa dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (HR. al-Bukhari 6307).
Hendaklah menjadi suri tauladan dan panutan utama bagimu.
Janganlah engkau menunda taubat, dan tinggalkannya darimu kata-kata
'akan' dan kata-kata sejenisnya.
Benar,
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran:185)
Wahai orang yang menyia-nyiakan harinya, sungguh engkau
telah menyia-nyiakan kemarin. Engkau telah membunuh dirimu dengan
perbuatan maksiat dan dosa. kembalilah kepada Tuhan-mu. Sesalilah
kesalahanmu di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'alaa. Tumpahkanlah air mata
dalam bertaubat. Rendahkanlah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alaa dan
mintalah pengampunan dari-Nya niscaya engkau mendapat-Nya senang
denganmu. Dari Anas, ia berkata, 'Rasulullah salallaahu 'alayhi wa salam
bersabda:
"Sungguh Allah Subhanahu Wa Ta'alaa lebih senang
dengan taubat hamba-Nya saat bertaubat kepada-Nya dari seseorang darimu
yang berada di atas tunggangannya dipadangpasir, lalu tunggangan hilang
darinya, sedangkan di atasnya makanan dan minumannya, lalu ia merasa
putus asa darinya, lalu ia mendatangi pohon, berbaring di bawah
naungannya, sedangkan dia sudah merasa putus asa untuk mendapatkan
tunggangannya. Maka saat dia dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba ia
(tunggangan) berdiri di sampingnya, ia pun memegang tali kekangnya
kemudian berkata karena saking gembiranya: Ya Allah, Engkau adalah
hambaku dan aku adalah rabbmu. Dia salah (berbicara) karena saking
gembiranya." (HR. al-Bukhari 6309 dan Muslim 2747 dan ini adalah lafazhnya).
Bagaimana pendapatmu, wahai hamba Allah Subhanahu Wa
Ta'alaa? Allah Subhanahu Wa Ta'alaa merasa senang denganmu saat engkau
bertaubat dan kembali kepada-Nya. Sedangkan engkau, siapakah engkau?
Engkau adalah seorang hamba yang miskin, hina, lemah yang tidak
mempunyai daya dan upaya. Dan Dia, siapakah Dia? Dia adalah Allah
Subhanahu Wa Ta'alaa Raja semua raja, Penguasa langit dan bumi. Di
tangan-Nya kerajaan segala sesuatu.
Maka, wahai saudaraku, janganlah engkau berputus asa dari
rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'alaa. Ketahuilah, sesungguhnya Allah
Subhanahu Wa Ta'alaa, tidak ada dosa yang terlalu besar untuk
diampuni-Nya. Dan tidak ada hamba berdosa yang datang kepadanya kecuali
Dia Subhanahu Wa Ta'alaa menerima taubatnya, Dia Maha Luas maaf-Nya,
banyak ampunan, mengampuni dosa dan menerima taubat. Maha Suci Dia.
Rahmat-Nya meluasai segala sesuatu.
Dari Anas, ia berkata: 'Aku mendengar Rasulullah salallaahu 'alayhi wa salam bersabda:
"Allah Subhanahu Wa Ta'alaa
berfirman, 'Wahai keturunan Adam, sesungguhnya selalu engkau berdoa dan
mengharap kepada-Ku niscaya Aku mengampuni segala dosa yang ada padamu
dan Aku tidak perduli. Wahai keturunan Adam, jikalau dosamu mencapai
puncak langi kemudian engkau meminta ampun kepada-Mu niscaya Aku
mengampunimu dan aku tidak perduli. Wahai keturunan Adam, sungguh jika
engkau datang dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menemui Aku
dalam kondisi tidak menyekutukan sesuatu dengan-Ku niscaya Aku
mendatangimu dengan ampunan sepenuhnya. (HR. at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah (1/249-250) (127) dan al-Misykaah 4336.
Wahai saudaraku, wahai orang yang Allah Subhanahu Wa
Ta'alaa telah menerima taubatmu karena meninggalkan shalat, janganlah
engkau lalai dalam menunaikannya setelah itu.
Wahai orang yang Allah Subhanahu Wa Ta'alaa telah
mengampunimu karena mendengarkan musik-musik, menyaksikan film-film yang
merusak, sinetron-sinetron yang tidak bernilai. Janganlah engkau
kembali kepada dosa-dosa besar tersebut dan bencana yang besar.
Wahai orang yang Allah Subhanahu Wa Ta'alaa telah
memberikan nikmat kepadamu dengan meninggalkan mengisap rokok dan yang
keji lainnya, janganlah engkau kembali kepadanya di saat yang lain
setelah Allah Subhanahu Wa Ta'alaa menyelamatkanmu dari kejahatannya dan
dampak negatifnya yang mengerikan.
Wahai orang yang berpuasa dari yang dihalalkan Allah Subhanahu Wa Ta'alaa kepadanya dan tidak puasa
dari memakan riba yang diharamkan Allah Subhanahu Wa Ta'alaa kepadanya
dan memakan harta manusia dengan cara yang batil. Segeralah bertaubat
sebelum hilangnya kesempatan.
Sebagai kesimpulan, saya katakan: saya memuji Allah
Subhanahu Wa Ta'alaa bahwa Ramadhan telah sampai kepadamu, memberi
nikmat kepadamu dengan bertaubat dan meminta ampun. Dan saya memohon
kepada-Nya ketetapan di atas kebenaran hingga wafat.
Dan semoga Allah Subhanahu Wa Ta'alaa selalu memberi rahmat
dan kesejahteraan kepada nabi kita Muhammad salallaahu 'alayhi wa
salam, keluarga dan sahabatnya.
Tim Situs Islam Tanya Jawab