Minggu, 23 November 2014

Hai Muslim ! Dunia Memang Melelahkan, Ingatlah Di Surga , Tiada Kematian, Selalu Muda, Sehat dan Bahagia

Hai Muslim ! Dunia Memang Melelahkan, Ingatlah Di Surga , Tiada Kematian, Selalu Muda, Sehat dan Bahagia

Redaksi – Minggu, 31 Agustus 2014 13:50 WIB

Muslim dalam shahihnya meriwayatkan dari Abu Said Al Khudri dan Abu Hurairah dari rasulullah SAW yang bersabda, “ Penyeru memanggil,” Sesungguhnya sekarang tibalah saatnya kalian sehat wa alfiat dan tidak menderita sakit selama lamanya. Sekarang tibalah saatnya kalian hidup dan tidak mati selama lamanya. Sekarang tibalah saat bagi kalian tetap muda dan tidak tua selama lamanya. Sekarang tibalah saatnya bagi kalian bersenang senang dan tidak sengsara selama lamanya.” (HR Muslim)

Inilah firman Allah Azza wa Jalla,

“Itulah Surga yang diwariskan kepada kalian, disebabkan apa yang dahulu kalian kerjakan.’ (Al Araf 43)

Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abdurrahman bin Abu laila dari Shuhaib bahwa Rasulullah SAW bersabda ,

“Jika penghuni Surga telah masuk ke dalam Surga dan penghuni Neraka telah masuk ke dalam Neraka, maka penyeru memanggil,”Wahai penghuni Surga ! Sesungguhnya kalian mempunyai janji di sisi Allah ! Penghuni Surga berkata, “ Janji apakah itu? Bukankah Allah telah memberatkan timbangan kami , memutihkan wajah kami, memasukkan kami ke dalam Surga dan menyelamatkan kami dari neraka? Setelah itu, tirai terbuka, mereka melihat Allah. Demi Allah, mereka tidak diberi sesuatu yang paling mereka cintai daripada melihat Allah” (HR Muslim)

Dalam shahih Bukhari dan Shahih Muslim, disebutkan hadits dari Nafi’ dari Inu Umar Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Penghuni Surga masuk ke dalam Surga dan penghuni Neraka masuk ke dalam Neraka. Kemudian Penyeru berdiri di antara mereka dan berkata,” Wahai penghuni Surga, sekarang tidak ada lagi kematian, Wahai penghuni Neraka , sekarang tidak ada lagi kematian , semuanya kekal abadi di tempatnya masing masing.” (HR Bukhari)

Seruan tersebut betapa pun disampaikan di tempat antara Surga dan Neraka, tetap saja bisa didengar seluruh penghuni Surga dan Neraka…

- Ibnu Qayyim Al jauziah

Kalian Bersama dengan Orang Yang Kalian Cintai

Kalian Bersama dengan Orang Yang Kalian Cintai

Redaksi – Sabtu, 30 Muharram 1436 H / 22 November 2014 16:01 WIB

 cinta adalah masalah agung yang mendera setiap kalbu dan berkembang dalam setiap jiwa akan insan yang hidup dan berharap. Cinta mampu membuat gurun bersabar dalam kegersangan asal langit tak tersakiti hatinya. Begitulah yang terjadi, berapa banyak manusia yang rela tersakiti asalkan sang tercinta mampu melenggang dalam nafas yang terburai damai, berurai kehidupan dan harum misik yang bertebaran. Kalaulah bukan karena cinta, tak mungkin Khubaib ibn Arts rela dipukul mata pedang, kalaulah bukan karena cinta, tak mungkin juga Salman Al Farisi rela bersafar menuju hijaz hingga dijual sebagai seorang budak. Cinta mampu membuat yang terang menjadi buram, yang hitam menjadi putih, dan yang hidup menjadi mati. Berapa banyak pemenang dimedan laga jatuh bertekuk lutut hanya karena panah yang terlepas dari mata menuju hati. Sesungguhnya setiap sungai memiliki hilir dan setiap laut memiliki muara, namun sungai cinta tak berhilir dan laut cinta tak bermuara.

Peliknya masalah cinta membuat kebanyakan manusia terlepas dari roda-roda kodrati kehidupan yang ditetapkan Allah Sang pencipta alam. Cinta terhadap sosok manusia membuat mereka melupakan hal asasi yang mengakibatkan diciptakannya bumi dan tujuh lapis langitnya. Inilah akar masalahnya, betapa banyak ummat Muhammad yang kemudian buta akan hakikat hidup dan kehidupan. Tak apalah apabila yang dicinta dari kalangan para nabi, shahabat, maupun orang-orang sholih yang istiqomah dalam manhaj yang lurus dan sesuai titah Sang Maha Mulia. Karena sudah seharusnya cinta yang murni memang untuk Rabb yang Maha Esa, sedang kerak-kerak cinta yang tersisa untuk para pecinta dan peniti jalannya. Namun, apa yang terjadi jika yang dicinta adalah para penentang? Dari kalangan penyembah salib dan penyembah api majusi, dari mereka yang menghinakan Allah Sang Penguasa Alam, bahkan karena perkataan merekalah hampir-hampir langit menggelegak dan pecah karena marahnya,



وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا [١٩:٨٨]لَّقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا [١٩:٨٩]تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا [١٩:٩٠]أَن دَعَوْا لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدًا [١٩:٩١]

19: 88. Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) seorang anak.” 89. Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar 90. hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh 91. karena mereka menda’wakan bahwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak

Lihatlah disana sini, mungkin yang salah mencinta itu dari saudarimu, mungkin pula ia dari saudaramu atau bahkan ia adalah dirimu sendiri. Cinta yang salah itu bisa menjadikan seorang pencintanya rela berpeluh menempuh jarak yang jauh, mengerahkan segala harta dan jiwanya untuk hal-hal yang mustahil, membakar diri mengarungi gurun demi meraih matahari, demi meraih bola mata yang ia cinta.

Sifat cinta mampu menimbulkan gejolak hati yang sangat dalam, melebihi dalamnya samudra di laut yang terjauh maupun dalamnya jurang yang paling dalam. Hal-hal ini telah terjadi berulangkali, berputar dalam rekam sejarah. Lihatlah bagaimana jauhnya perbedaan cinta seorang hamba Allah Yang Maha Tinggi dengan cinta hamba syaithan yang maha rendah,



وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ [٢:١٦٥]

2: 165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)

Wahai orang yang berakal, hendak kemanakah kau akan langkahkan kakimu? Hendak kemanakah kau condongkan hatimu? Sesungguhnya cinta bagaikan potongan-potongan ruh yang terpisah. Masing-masing potongan saling mencari potongan lain, meski pada akhirnya tidak selalu bertemu pada tempat yang seharusnya. Namun pada akhirnya dia akan bertemu pada tempat yang lain, tempat yang tidak akan pernah mereka duga. Hanya saja, cinta yang salah akan melahirkan derita sebagaimana cinta yang benar melahirkan kebahagiaan.

Dari Abdullah bin Masud r.a, ia berkata:

Seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw dan berkata:  Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang mencintai suatu kaum namun dia belum dapat bertemu dengan mereka? Rasulullah saw menjawab: Seseorang akan bersama orang yang dicintainya (HR. Muslim/1520)

Sungguh menakjubkan jika cinta itu jujur keluar dari dalam hati. Kau telah melihat betapa banyak manusia yang terlalaikan dan tergadaikan cintanya kepada seorang pemaksiat atau pengingkar. Mereka melabuhkan cintanya pada para penyanyi hina, para pemusik yang dilaknati Allah, para artis yang mengajarkan membuka aurat, maupun para pemain yang membuat lalai diri mereka dari hal yang penting. Mereka menjadikan setiap mereka sebagai teladan. Mereka ikuti kebiasaan mereka, tingkah laku mereka, dan sifat-sifat mereka sampai ketika Al Haq datang untuk menjemput nyawanya, mereka menolak serta berat untuk berpisah dengan dunia. Betapa mengerikan apa yang terjadi, kemudian mereka di kumpulkan pada hari dimana seluruh manusia tertunduk dalam penyesalan. Ia kemudian digiring menuju api yang menyala-nyala, tempat para cinta mereka mangaduh dan menggigit jarinya. Tempat para cinta mereka dibelenggu dalam kepungan api jahanam, akibat perbuatan fasad yang mereka lakukan di atas bumi.

Adapun orang beriman, mereka berusaha meniti jalan orang-orang yang mereka cinta dalam menumpahkan segala kerinduan kepada Rabb Yang Maha Mencinta. Hati mereka lalai dari hal-hal remeh berkaitan dengan seonggok sampah dunia. Hati mereka terlanjur sibuk dipenuhi kerinduan akan surga yang telah dijadikan sebagai tempat tinggal para manusia terbaik yang ia cintai.

وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا [٤:٦٩]


4: 69. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.

Alangkah indahnya akhir kedudukan orang yang benar cintanya. Nafas mereka tak terhembus sedetikpun dalam kesia-siaan, hati mereka selamat dari hal-hal yang mengerikan, nikmat telah ditetapkan atasnya. Memang mereka adalah manusia yang jasadnya berjalan di atas bumi, namun jiwanya telah tinggi tergantung di atas langit.

Kupeluk dia dan setelah itu jiwa terus merindu

Adakah kedekatan setelah pelukan?

Kupenuhi mulut dengan air agar hilang dahagaku

Namun setiap teguk hanya menambah rasa haus

Wahai engkau yang jiwaku selalu bergelora

Sampai saatnya dua jiwa kita bersatu (1)

Ketahuilah, perhatikan siapa yang hatimu tercurah kepadanya, basuhlah hatimu dengan embun kejujuran karena dinginnya mampu menyegarkan jiwa yang gersang kering kerontang. Perhatikanlah sebelum terlambat, takutlah kepada Dia yang maha membolak-balikkan isi hati, sungguh cinta yang benar akan mengumpulkan seseorang dalam kebaikan.

Dari Anas bin Malik ra.:

Bahwa seorang Arab badui bertanya kepada Rasulullah saw: Kapankah kiamat itu tiba? Rasulullah saw. bersabda: Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya? Lelaki itu menjawab: Cinta Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah saw. bersabda: Kamu akan bersama orang yang kamu cintai (HR. Muslim/1519)

Sungguh, di akhirat nanti kau akan dikumpulkan  bersama dengan siapa yang kau cintai selama ini

Depok, 10 Maret 2013Afandi Satya .K

[1] Syair karya Ibn Al Rumi dalam Abu Hilal Al Askari, Diwan Al Ma’ani (Mesir, 1352)
ERAMUSLIM.COM

Kalian Bersama dengan Orang Yang Kalian Cintai

Kalian Bersama dengan Orang Yang Kalian Cintai

Redaksi – Sabtu, 30 Muharram 1436 H / 22 November 2014 16:01 WIB

 cinta adalah masalah agung yang mendera setiap kalbu dan berkembang dalam setiap jiwa akan insan yang hidup dan berharap. Cinta mampu membuat gurun bersabar dalam kegersangan asal langit tak tersakiti hatinya. Begitulah yang terjadi, berapa banyak manusia yang rela tersakiti asalkan sang tercinta mampu melenggang dalam nafas yang terburai damai, berurai kehidupan dan harum misik yang bertebaran. Kalaulah bukan karena cinta, tak mungkin Khubaib ibn Arts rela dipukul mata pedang, kalaulah bukan karena cinta, tak mungkin juga Salman Al Farisi rela bersafar menuju hijaz hingga dijual sebagai seorang budak. Cinta mampu membuat yang terang menjadi buram, yang hitam menjadi putih, dan yang hidup menjadi mati. Berapa banyak pemenang dimedan laga jatuh bertekuk lutut hanya karena panah yang terlepas dari mata menuju hati. Sesungguhnya setiap sungai memiliki hilir dan setiap laut memiliki muara, namun sungai cinta tak berhilir dan laut cinta tak bermuara.

Peliknya masalah cinta membuat kebanyakan manusia terlepas dari roda-roda kodrati kehidupan yang ditetapkan Allah Sang pencipta alam. Cinta terhadap sosok manusia membuat mereka melupakan hal asasi yang mengakibatkan diciptakannya bumi dan tujuh lapis langitnya. Inilah akar masalahnya, betapa banyak ummat Muhammad yang kemudian buta akan hakikat hidup dan kehidupan. Tak apalah apabila yang dicinta dari kalangan para nabi, shahabat, maupun orang-orang sholih yang istiqomah dalam manhaj yang lurus dan sesuai titah Sang Maha Mulia. Karena sudah seharusnya cinta yang murni memang untuk Rabb yang Maha Esa, sedang kerak-kerak cinta yang tersisa untuk para pecinta dan peniti jalannya. Namun, apa yang terjadi jika yang dicinta adalah para penentang? Dari kalangan penyembah salib dan penyembah api majusi, dari mereka yang menghinakan Allah Sang Penguasa Alam, bahkan karena perkataan merekalah hampir-hampir langit menggelegak dan pecah karena marahnya,



وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا [١٩:٨٨]لَّقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا [١٩:٨٩]تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا [١٩:٩٠]أَن دَعَوْا لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدًا [١٩:٩١]

19: 88. Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) seorang anak.” 89. Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar 90. hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh 91. karena mereka menda’wakan bahwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak

Lihatlah disana sini, mungkin yang salah mencinta itu dari saudarimu, mungkin pula ia dari saudaramu atau bahkan ia adalah dirimu sendiri. Cinta yang salah itu bisa menjadikan seorang pencintanya rela berpeluh menempuh jarak yang jauh, mengerahkan segala harta dan jiwanya untuk hal-hal yang mustahil, membakar diri mengarungi gurun demi meraih matahari, demi meraih bola mata yang ia cinta.

Sifat cinta mampu menimbulkan gejolak hati yang sangat dalam, melebihi dalamnya samudra di laut yang terjauh maupun dalamnya jurang yang paling dalam. Hal-hal ini telah terjadi berulangkali, berputar dalam rekam sejarah. Lihatlah bagaimana jauhnya perbedaan cinta seorang hamba Allah Yang Maha Tinggi dengan cinta hamba syaithan yang maha rendah,



وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ [٢:١٦٥]

2: 165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)

Wahai orang yang berakal, hendak kemanakah kau akan langkahkan kakimu? Hendak kemanakah kau condongkan hatimu? Sesungguhnya cinta bagaikan potongan-potongan ruh yang terpisah. Masing-masing potongan saling mencari potongan lain, meski pada akhirnya tidak selalu bertemu pada tempat yang seharusnya. Namun pada akhirnya dia akan bertemu pada tempat yang lain, tempat yang tidak akan pernah mereka duga. Hanya saja, cinta yang salah akan melahirkan derita sebagaimana cinta yang benar melahirkan kebahagiaan.

Dari Abdullah bin Masud r.a, ia berkata:

Seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw dan berkata:  Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang mencintai suatu kaum namun dia belum dapat bertemu dengan mereka? Rasulullah saw menjawab: Seseorang akan bersama orang yang dicintainya (HR. Muslim/1520)

Sungguh menakjubkan jika cinta itu jujur keluar dari dalam hati. Kau telah melihat betapa banyak manusia yang terlalaikan dan tergadaikan cintanya kepada seorang pemaksiat atau pengingkar. Mereka melabuhkan cintanya pada para penyanyi hina, para pemusik yang dilaknati Allah, para artis yang mengajarkan membuka aurat, maupun para pemain yang membuat lalai diri mereka dari hal yang penting. Mereka menjadikan setiap mereka sebagai teladan. Mereka ikuti kebiasaan mereka, tingkah laku mereka, dan sifat-sifat mereka sampai ketika Al Haq datang untuk menjemput nyawanya, mereka menolak serta berat untuk berpisah dengan dunia. Betapa mengerikan apa yang terjadi, kemudian mereka di kumpulkan pada hari dimana seluruh manusia tertunduk dalam penyesalan. Ia kemudian digiring menuju api yang menyala-nyala, tempat para cinta mereka mangaduh dan menggigit jarinya. Tempat para cinta mereka dibelenggu dalam kepungan api jahanam, akibat perbuatan fasad yang mereka lakukan di atas bumi.

Adapun orang beriman, mereka berusaha meniti jalan orang-orang yang mereka cinta dalam menumpahkan segala kerinduan kepada Rabb Yang Maha Mencinta. Hati mereka lalai dari hal-hal remeh berkaitan dengan seonggok sampah dunia. Hati mereka terlanjur sibuk dipenuhi kerinduan akan surga yang telah dijadikan sebagai tempat tinggal para manusia terbaik yang ia cintai.

وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا [٤:٦٩]


4: 69. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.

Alangkah indahnya akhir kedudukan orang yang benar cintanya. Nafas mereka tak terhembus sedetikpun dalam kesia-siaan, hati mereka selamat dari hal-hal yang mengerikan, nikmat telah ditetapkan atasnya. Memang mereka adalah manusia yang jasadnya berjalan di atas bumi, namun jiwanya telah tinggi tergantung di atas langit.

Kupeluk dia dan setelah itu jiwa terus merindu

Adakah kedekatan setelah pelukan?

Kupenuhi mulut dengan air agar hilang dahagaku

Namun setiap teguk hanya menambah rasa haus

Wahai engkau yang jiwaku selalu bergelora

Sampai saatnya dua jiwa kita bersatu (1)

Ketahuilah, perhatikan siapa yang hatimu tercurah kepadanya, basuhlah hatimu dengan embun kejujuran karena dinginnya mampu menyegarkan jiwa yang gersang kering kerontang. Perhatikanlah sebelum terlambat, takutlah kepada Dia yang maha membolak-balikkan isi hati, sungguh cinta yang benar akan mengumpulkan seseorang dalam kebaikan.

Dari Anas bin Malik ra.:

Bahwa seorang Arab badui bertanya kepada Rasulullah saw: Kapankah kiamat itu tiba? Rasulullah saw. bersabda: Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya? Lelaki itu menjawab: Cinta Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah saw. bersabda: Kamu akan bersama orang yang kamu cintai (HR. Muslim/1519)

Sungguh, di akhirat nanti kau akan dikumpulkan  bersama dengan siapa yang kau cintai selama ini

Depok, 10 Maret 2013Afandi Satya .K

[1] Syair karya Ibn Al Rumi dalam Abu Hilal Al Askari, Diwan Al Ma’ani (Mesir, 1352)
ERAMUSLIM.COM

Kamis, 06 November 2014

tulisan terburuk

Ini tgl 6 nov 14 dan ini adalah tulisan terburuk.
Sebab tulisan ku yang berisi keluh kesah padahal kata kataku jangan manja....
Sebab aku begitu angkuh padahal aku bicara tentang empati...
Sebab aku begitu malas padahal kata kataku adalah bisa bagi waktu dan ini dan itu...
sebab aku begitu sesak dadaku dan ucapan ku tentang masa yang dihadapi...
sebab aku takut dan ucapan dan perilaku bertentangan....
sebab aku terus menjauh dari MU ROBB.
dan aku bergelut dalam hal yang dapat aku tinggalkan dan aku mampu untuk maju....dan pikirku dan hatiku masih saja sakit....
YA ALLAH YA RAHMAN YA RAHIIM...aku titip keluargaku dan semua muslim..
YA HAYYU YA QOYYUM....aku mohon sayangi keluargaku....dan mohonku agar menguatkan ku karena ENGKAU pemberi kekuatan.....
YA LATIF YA HALIM....Mohon ampunin aku
YA GHOFURURROHIIM.....maafkan aku
sebab aku menulis lagi tentang hal ini tentang hari ini tentang hal yang sudah ada ujungnya pun akhirnya disaat itu... mitsaqan ghalidzan  telah dilaksanakannya dan tutuplah semua... hanya aku ternyata lemah dan hari ini pikirku kembali membohongiku dgn lebay ber"naha naha"....dan aku adalah penyakitku aku menikmati bergosip dgn sahabat aku mengekalkan prasangkaku....haduh godaan syetan terkutuk...lalu hatiku pun tetap sesak dgn melihat sebuah nama tertulis...coba apa hubungannya tapi ada sesuatu yang tidak nyaman dalam hati dan pikirku....
YA ROBB Aku mohon surgaMU sebab aku yakin dengan keluasannya  serta aku tahu akan akhirat di sanalah hidup kami abadi...
YA ALLAH....ada yang menulis di surga MU  bersama sama....aku aamiinkan....dan aku memohon berdoa berharap menggolongkan kami masuk surgaMU dengan RAHMAT MU...karena aku memahami diriku sangat malu karena dosa dosaku dan khilafan dan kebodohanku dan kealpaanku dan kelemahanku....termasuk hari ini...dan setiap hela nafas yang masih dititipkan ini aku berdoa semoga kami, dengan rahmatMU masuk surga....
Aku yakin untuk terus dan tidak menoleh (walau pun kasihan selalu mendera dan melemahlah pikirku) dan aku akan maju untuk diri, untuk mamah tonggoh, abah, adik2ku, ibuku, keluargaku...maafkan..maafkan...maafkan
trutama maafkan bila terlalu sering melemah...namun doaku berbahagialah....
Dan aku terus berdoa semoga kami, aku, dan kita seluruh muslim muslimat di dunia dan yang sudah mati berbahagia dan ada dalam RIDHO NYA ALLAH SWT...aamiin ya robbal alamiin.
😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😆👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍✋☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍦🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼