Waspadai Ketika HP Kita Berdering!
Redaksi |
Selasa, 17 Juli 2012 - 08:12:53 WIB
|Eramuslim.com | Media Islam Rujukan,
Sering
dalam keseharian hidup di negeri yang penduduknya mayoritas non muslim,
kita sibuk memilih memilah dan memikirkan apa-apa yang masuk kedalam
mulut, yang mengalir melalui kerongkongan, dan yang singgah di perut,
apakah itu barang haram atau halal.
Tak
sadar 24 jam diri terjaga bertanya, waspada kalau ada barang haram yang
masuk kedalam perut kita. Tiap aktivitas yang berhubungan dengan perut
selalu kita jaga untuk selalu menghindari barang haram. Contohlah, dalam
berbelanja, ketika di supermarket, berbagai bungkusan makanan yang mau
dibeli disigi, ditelisik tiap tulisan yang tertera jangan-jangan ada
E471nya (emulgator yang mengandung ekstrak daging babi) atau
tulisan-tulisan aneh yang mengundang rasa curiga. Kapan perlu penjaga
toko pun dipanggil, ditanya, ini artinya apa, itu maksudnya apa. Belum
lagi kalau mau beli ayam sepotong, diri sibuk sana sini bertanya di mana
toko Turki atau Maroko yang menjual daging halal, jarak jauh 40 menit
pun dengan bersepeda tidak masalah, asal mendapatkan daging halal.
Belumlah lagi jikalau ada undangan makan, baik resmi maupun tak resmi,
langsung memilih makanan vegetarian. Itulah, mulut selalu kita jaga
kehalalannya.
Tetapi
tengoklah jiwa, selungilah mata hati dan pikiran, ternyata pintu-pintu
haram yang sembunyi-sembunyi memasuki rumah diri kita sering lewat
melalui pintu ini. Barang haram masuk tanpa kita sadari, tanpa pernah
kita merasakan , kadang terjadi secara otomatis tanpa bisa disadari.
Salah satu pintu itu namanya lidah. Pintu-pintu yang lain adalah mata,
telinga, mulut, kaki, tangan, kemaluan, hati dan pikiran. Soal lidah,
terjagakah lidah ini ketika berada asyik bercengkrama membicarakan
orang.
Dari
kesemua pintu ini, pintu yang sulit deteksi oleh orang lain yang tak
tampak oleh mata ketika dimasuki benda asing adalah pintu HP (hati dan
pikiran). Orang lain bisa mengingatkan ketika pintu mulut mau menelan
barang haram. Orang lain bisa menegur saat pintu telinga asyik menguping
pembicaraan yang haram. Pintu kaki dan tangan bisa dengan mudah
dikenali mau kemana. Tetapi soal pintu HP hanyalah yang punya HP dan
Allah SWT sang Maha Pembuatnya sajalah yang tahu kapan dia membuka dan
menutup. Pernahkah kita bayangkan betapa dahsyatnya pintu HP ini jika
terbuka, mengelana dan mengembara, tanpa dibatasi oleh dimensi ruang dan
waktu. Melalu pintu ini hal-hal yang dilarang oleh agama, yang
diharamkan sering berseliweran tanpa disadari.
Bayangan
itu bisa dimasuki tamu masa silam, tamu masa sekarang bahkan oleh tamu
masa datang. Contoh sederhananya, pintu ini bisa terbuka ketika pintu
mata dimasuki seorang wanita yang kebetulan lewat didepan hidung dengan
bau parfum yang aduhai, dari pintu mata dengan mudah pintu HP bisa
terbuka menganga, setelah daun pintunya bergoyang-goyang disenggol
bayangan romantis yang tidak-tidak, sehingga tak sadar dia tiba-tiba
sudah menerobos merasuki rumah tubuh dan jiwa.
Pintu
mulut sering kita jaga dari kemasukan benda-benda haram, tetapi pintu
HP sering kita sepelekan menguncinya rapat-rapat dari terjangan
tamu-tamu haram yang tak diundang. Ponsel atau HP sering kita hidupkan
jangan sampai kelamaan mati, takut kalau ada call yang masuk. Tapi pintu
HP, mungkin kita tak selalu serius mengawasinya dari call yang tak
diundang. Kadang-kadang ketika duduk di mesjid mendengar ceramah pun dia
masih saja mau menerima call soal gossip yang tidak-tidak. Kalau sudah
begini, konsistenkah diri kita untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang
haram ?
Beruntunglah
kita, sebentar lagi bulan Ramadhan akan tiba, semoga kita dilatih untuk
mengawasi pintu HP ini. Karena dari pintu ini lah jalan masuknya nafsu
dan syahwat. Kalau pintu ini selalu kita rawat dan jaga dengan serius
dan teliti, si tamu nafsu dan syahwat tak bisa lagi masuk semaunya. Lain
halnya, jika pintu ini tidak kita urus, sehingga mor-mornya karatan,
untuk menutup pun tak bisa, walhasil si tamu nafsu dan syahwat dengan
leluasa masuk mengacak-acak rumah tubuh dan jiwa kita sampai kumuh,
sehingga sukar untuk dibersihkan sebersih-bersihnya lagi.
Semoga
kita sudah berani yakin, bahwa HP kita ini sudah bisa otomatis mereject
call haram yang mengetuk dan sebaliknya selalu siap menerima call halal
yang masuk. Amin.
Ahdar,
ahdar_2000@yahoo.com
Eindhoven
Subhanallah...
betapa saya selama ini tak pernah membaca ayat yang begini indah.
Lantas, berapa banyak lagi ayat yang belum dan tidak terbaca oleh
pikiran saya yang lemah ini?
Sungguh,
ilmu dan ayat Allah tak akan selesai ditulis kendati laut diubah
menjadi tinta dan digunakan untuk menulisnya, bahkan jika didatangkan
satu laut lagi sebagai tinta, dan satu laut lagi sebagai tinta, dan....
Allah,
pandang-Mu sajalah pandang yang tak terhalang. Ilmu-Mu saja ilmu yang
tak berujung. Setiap yang didapati pada manusia, hanyalah sepersekian
debu-Mu. Ampunilah kesombongan dan kelemahan kami. Amin.
Kata-kata Hikmah Khulafaur Rasyidin
Redaksi |
Kamis, 12 Juli 2012 - 09:21:49 WIBEramuslim.com | Media Islam Rujukan,
Abu Bakar radhiallahu anhu berkata:
Orang yang bakhil itu tidak akan terlepas daripada salah satu daripada 4 sifat yang membinasakan, yaitu:
1. Ia akan mati dan hartanya akan diambil oleh warisnya, lalu dibelanjakan bukan pada tempatnya atau;
2. Hartanya akan diambil secara paksa oleh penguasa yang zalim atau;
3. Hartanya menjadi rebutan orang-orang jahat dan akan dipergunakan untuk kejahatan pula atau;
4. Adakalanya harta itu akan dicuri dan dipergunakan secara berfoya-foya pada jalan yang tidak berguna
Umar bin Khattab radhiallahu anhu berkata:
Orang
yang banyak ketawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka menghina orang
lain, dia juga akan dihina. Orang yang menyintai akhirat, dunia pasti
menyertainya. Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti
kehormatan dirinya akan terjaga.
Utsman bin Affan radhiallahu anhu berkata:
Antara tanda-tanda orang yang bijaksana itu ialah:
1. Hatinya selalu berniat suci
2. Lidahnya selalu basah dengan zikrullah
3. Kedua matanya menangis kerana penyesalan (terhadap dosa)
4. Segala perkara dihadapaiya dengan sabar dan tabah
5. Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia.
Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata:
1. Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu'.
2. Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia.
3. Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya.
4. Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara' (memelihara diri dan hati-hati dari dosa)
5. Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi.
6. Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki.
7. Doa yang paling sempurna ialah doa yang dilandasi keikhlasan.
8.
Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya, siapa yang
banyak salahnya, maka hilanglah harga dirinya, siapa yang hilang harga
dirinya, berarti dia tidak wara', sedang orang yang tidak wara' itu
berarti hatinya mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar