Rabu, 31 Oktober 2012

Ustadz Felix Siauw


‎1. sebelum waktu terputus dan amal terhenti | kumohon biarkan aku memeluk dirinya dalam limpahan hidayah-Mu
2. sebelum doa menjadi percuma dan asa terputus dosa | izinkan aku mendekap dirinya dalam nama-Mu
3. was it something I didn't say? | was the words of truth left untold?
4. waktu tiada bisa pulih, setiap laluannya terasa perih | besarkan tanya dalam pedih, akankah kebenaran engkau pilih?
5. question I can't answer, future I can't tell | somewhat awkward, sometimes promising | like a puzzled maze | I have to believe
6. dalam kelemahan aku berteriak, mengharap kekuatan yang tak pernah mewujud | yang akhirnya mengkristal pada doa, dalam penyerahan setotalnya
7. ibarat meniti jalan yang tak habis kecuali hingga batas asa | akhirnya kusadari Istiqamah dan Kesabaran itu teman terbaik dalam dakwah
8. I'm just a man, with many burden | namun Allah tiada kenal mustahil, mudah-mudahan doa dan amal bisa buat Dia berkenan
Suka · · · 7 jam yang lalu ·

Ustadz Felix Siauw
‎01. mata itu terbatas, maka jangan dengannya engkau melihat | akal itu terbatas, maka jangan dengannya engkau berpikir
02. bila terbatas mata engkau percaya, maka surga hanya khayalan | bila terbatas akal engkau berpikir, maka kebangkitan Islam hanya angan
03. begitulah Rasullah dihina kafir-Quraisy saat kabarkan Isra-Mi'raj | karena mereka menilai cerita dengan standar mata dan logika akal
04. begitulah Rasulullah ditertawakan yahudi saat kabarkan takluknya Konstantinopel dan Roma | karena terbatas mereka pada mata dan akal
05. berbeda dengan Abu Bakar | kenapa beliau digelari Ash-Shiddiq? | karena beliau selalu membenarkan Rasulullah
06. Abu Bakar benarkan Isra-Mi'raj tiada bisa gunakan mata lagi akal | tapi gunakan keyakinan akan kebenaran lisan Rasulullah
07. "Jika memang benar beliau mengatakannya, maka aku percaya" - Abu Bakar | tukasan beliau melampai pandangan mata dan pandangan akal
08. bagi Abu Bakar | tidaklah penting suatu perkara bisa dibuktikan mata atau logika akal | yang penting ia terucap lisan Rasulullah
09. bukan "apa" yang disampaikan, tapi "siapa" yang menyampaikan kabar | itu yang penting bagi Abu Bakar | bila dari Rasul, tiada keraguan
10. pandangan Abu Bakar melebihi pandangan mata atau logika akal | ia mengajarkan pandangan tertinggi, yaitu berdasarkan dalil
11. tidak peduli fakta, abaikan realita | bila Rasulullah sudah berucap | realita dan fakta tidak penting samasekali
12. Ash-Shiddiq berarti gelar yang terpercaya, shahabat yang terdekat | disematkan pada Abu Bakar karena keyakinannya pada seTIAP lisan Rasul
13. kini tersisa bagi kita 2 pilihan | ikuti pandangan mata dan akal lalu abaikan Rasulullah | atau yakin pada Rasulullah dan abaikan selainnya
14. Rasulullah janjikan kebangkitan Islam | satu masa dimana dunia akan kembali dipimpin Khilafah yang menjamin penerapan Syariah
15. tiada peduli seberapa jauh penerapan Syariah-Khilafah dengan fakta dan realita | kami yakin Rasulullah mustahil berbohong
16. tiada peduli seberapa mustahil | kami yakin Islam akan bangkit | because I choose to believe, I insist to believe
17. because I choose to believe | when there's no way, I'll make one

Ustadz Felix Siauw
dunia itu luas bagi yang mampu memaafkan | dan sempit bagi yang sulit meminta maaf
dunia itu lapang bagi yang mampu meminta maaf | dan lebih lapang lagi bagi yang mampu menerima maaf
tidak memaafkan itu jadikan ganjalan hati | tidak melukai kecuali yang mempunyai
bagaikan rasa iri dan dengki yang menghantui | ibarat meminum racun lalu mengharap yang lain yang mati
bolehlah tidak mau memaafkan | bila engkau merasa sudah tidak punya salah, atau tidak perlu ampunan dari Allah
maafkan bagi yang meminta, pahalamu tetap | maafkan bagi yang tersalah, pahalamu tambah
bila sulit engkau memberi maaf, tak heran hatimu banyak mendengki | bila sulit engkau meminta maaf, tak heran engkau sulit rezeki
akan ada banyak peluang, bila di hatimu tersisa cukup ruang | memaafkan membuatmu senang, meminta maaf menjadikan tenang
baru meminta maaf pada manusia saja hati menjadi tenang | apalagi meminta maaf kepada Allah? mari perbanyak istighfar....
#Istighfar pada Allah | mungkin selama ini kita congkak karena harta | bangga karena dunia
#Istighfar pada Allah | mungkin kita tidak sadar bahwa selama ini kita justru menjadikan diri sebagai tokoh sentral bukannya Allah
#Istighfar pada Allah | mungkin selama ini kita memuliakan nama-Nya, tapi tidak lain agar terlihat mulia di hadapan manusia
#Istighfar pada Allah | jangan-jangan terselip sombong saat meminta, terjerat angkuh saat berdoa, terikut takabur saat memohon
#Istighfar pada Allah | mungkin selama ini kita merasa harta benda adalah hasil usaha kita, hasil kerja semata
#Istighfar pada Allah | ataukah kita merasa ilmu yang dipunya, adalah hasil intelektualitas akal belaka, hingga pantas menantang Dia?
#Istighfar pada Allah | karena amal ibadah belum tentu sempurna | sementara dosa nista sudah pasti adanya
#Istighfar pada Allah | bagaimana manusia bisa merasa aman dari Allah, padahal Nabi saw tidak kurang 70x sehari beristighfar?
#Istighfar pada Allah | atas lisan karena manusia, atas amal karena manusia | Ya Allah, jangan engkau hitungkan semua...
#Istighfar pada Allah | atas mata yang tak terjaga, dan lisan yang menyakiti saudara, dan maksiat telinga
#Istighfar pada Allah | atas ketidakhalalan pada harta, dan kelindan riba pada usaha
#Istighfar pada Allah | atas waktu yang tersia-sia bersama keluarga, dan bentakan pada kedua orangtua
#Istighfar pada Allah | karena shalat yang ditunda atas permainan yang melalaikan, atas sedekah yang lebih kecil dari jajan harian
#Istighfar pada Allah | karena banyak pinta namun sedikit taat, karena banyak maksiat namun sedikit taubat
#Istighfar pada Allah | atas kerasnya hati terhadap ayat Allah, atas dosa yang bertumpuk karena mengumbar aurat
#Istighfar pada Allah | betapa tidak tahu malunya kita, bermaksiat sendiri seolah Allah tiada melihat
#Istighfar pada Allah | karena kita hina dihadapan Allah, tiada yang bisa dibanggakan bila Allah buka semua aib
#Istighfar pada Allah | karena tiada satupun manusia bebas dari dosa
Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh (QS 7:199)

Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil" (QS 28: 55)

Dan hamba-hamba T
uhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan (QS 25:63)

Begitulah Al-Qur'an menyuruh kita tidak meladeni atau berdebat dengan orang pandir nan bodoh, ucapkan saja kata-kata kebaikan bagi mereka :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar