Sabtu, 19 Mei 2012

Blue Ocean Strategy,


Blue Ocean Strategy, Strategi Marketing Masa Depan
http://www.klubkampus.com/2012/02/18/blue-ocean-strategy-strategi-marketing/Konsep dasar dari Blue Ocean Strategy adalah value innovation. Bagaimana kita mengalihkan diri dari persaingan di Red Ocean yang sangat kompetitive dan berdarah-darah, menuju pada Blue Ocean yang membuat kompetisi jadi tidak relevan lagi. Persaingan yang tidak membuat kita ”kemrungsung”. Menganggap pesaing irrelevant. Jangan bersaing dengan pesaing anda, tapi buat strategi yang mendasarkan pada percepsi customer bukan pada pesaing. Kita harus mencari nilai-nilai, keuntungan-keuntungan, manfaat-manfaat yang bersumber dari customer. Menciptakan value innovation dari sudut pandang customer. Demikian dikatakan oleh Bunda Ninik, konsultan Klinik Konsultasi Bisnis (KKB) DIY yang bertugas, mengawali pembahasan di Bincang Sukses Bisnis.
Beliau mencontohkan Blue Ocean Strategy, di selatan Unisi ada book store&cafe. Dulu book store berdiri sendiri dan cafe juga berdiri sendiri. Dalam perjalanannya book store dan cafe kemudian digabung, sehingga kita bisa membeli buku sambil menikmati minuman dan snack ringan. Customer dimanjakan dengan cara memberi tempat yang nyaman untuk mengenali buku sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Ini merupakan contoh penerapan Blue Ocean Strategy di usaha mikro kecil. Contoh Blue Ocean Strategy lain, sekarang ini produsen obat mulai membuat iklan untuk produk obat yang harus memakai resep. Tujuannya supaya keputusan memilih obat tidak lagi hanya tergantung pada dokter. Keinginan customer juga menjadi pertimbangan.
Ketika salah satu pendengar menanyakan strategi seperti apa yang cocok untuk usaha di bidang desain grafis jika menggunakan konsep Blue Ocean Strategy, ibu muda itu memberikan gambaran sebagai berikut. Desain grafis adalah unique business. Ketika membuka usaha desain grafis biasanya sudah punya konsep dan sudah punya peta akan dipasarkan kemana. Sudah ada taste-nya. Taste yang akan membedakan perusahaan ini dari perusahaan lain. Untuk penerapan Blue Ocean Strategy di desain grafis seperti apa? Penerapannya bisa dilakukan di buyer utility-nya. Expectional buyer utility. Pembeli pasti punya harapan akan mendapatkan produk seperti apa. Kita bisa pecah lagi di prosesnya. Pada saat pembeli datang, dia merasa puas dengan pelayanan yang dia terima atau tidak. Kedua, saat delivery. Dia merasa dipuaskan atau tidak. Tepat waktu atau tidak. Pengemasannya menarik tidak. Ketiga, pada saat menggunakan produk, dia merasa puas atau tidak. Ketika ada complain, dia dilayani dengan baik atau tidak. Intinya, Blue Ocean Strategy adalah bagaimana membuat strategi yang membuat nyaman customernya sehingga customer merasa puas. Jika mereka puas maka perusahaan akan diuntungkan karena kemungkinan besar mereka akan re-buying. Ini hanya salah satu contoh Blue Ocean Strategy.
Terkait waktu penerapannya, Bunda Ninik menegaskan bahwa ini sangat tergantung dari kesiapan perusahaan. Sesegera mungkin begitu perusahaan siap adalah pilihan terbaik. As soon as possible. Jika dikaitkan dengan life cycle product, penerapannya bisa dilakukan di tahap mana saja. Tidak harus menunggu siklus produknya berakhir. Sejak awal bisa dilakukan. Bahkan ketika di tahap maturity, dimana delta kurva semakin mengecil, mengecil dan mengecil. Ketika life cycle product di tahap maturity, kita bisa membuat berbagai strategi yang bisa meningkatkan kurvanya kembali.
Untuk menutup perbincangan, ada empat poin yang beliau sampaikan mengenai Blue Ocean Strategy. Berikut poin-poin Blue Ocean Strategy:
1. Keluar dari persaingan red ocean strategi yang berdarah-darah, dan pindahlah ke Blue Ocean Strategy yang akan menguntungkan customer yang pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan.
2. Fokus pada value innovation. Silahkan mencari nilai-nilai baru yang akan menguntungkan customer, sehingga mereka akhirnya akan re-buying. Ini tentu akan menguntungkan perusahaan.
3. Keluar dari kebiasaan berfikir bahwa industri itu sempit, dengan menciptakan market space yang baru. Misalnya industri di bidang maskapai penerbangan. Kita bisa perluas lagi dengan melihatnya sebagai industri di bidang perhubungan. Di sana ada ticketing, yang bukan saja untuk penerbangan saja, tapi bisa diperluas untuk kereta api, bus, travel dll.
4. Awal pemikiran haruslah dari keuntungan pelanggan, baru kita masuk ke internal. Misalnya apakah perusahaan mampu menjalankan, apakah SDM sudah siap dll.[Blue Ocean Strategy]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar