Termonologi:
Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Agustus 24, 2011
Personalia dan, administrasi dan
manajemen personalia, departemen sumber daya manusia, fungsi personalia dan
hubungan industry merupakan beberapa istilah yang dipaki untuk menggambarkan
fungsi hubungan personalia. Manajemen karir, manajemen sumber daya manusia dan
perencanaan tenaga kerja telah ditambahkan ke dalam daftar istilah diatas untuk
menggambarkan arah baru aktivitas hubungan personalia ini. Berbagai terminology
baru ini mengandung beberapa pokok : menekannkan perencanaan, implementasi
rencana, dan perhatian yang lebih besar terhadap aspek manajerial serta
pendayagunaan orang-orang sebagai sumber daya organisasi secara lebih baik.
Perubahan terminology itu juga merefleksikan peningkatan signifikasi yang
berkenaandengan pengelolaan orang-orang didalam organisasi serta perspektif
yang lebih luas atas pengkajian bidang ini. Istilah-istilah manajemen
personalia (personal management) dan manajemen sumber daya manusia (human
resources management ) mengacu proses yang sama.
Manajemen sumber daya manusia
merumakan terminology modern mengemuka selama kurun waktu 1970-an dan diterima
secara luas padsa tahun 1989 pada saat Perhimpunan Amerika untuk
Adminiustrasi Personalia (American Society for Personel Administrasi, ASPA)
mengganti namanya menjadi Perhimpunan untuk Manajemen Sumber Daya Manusia (Society
for Human Resource Management, SHRM). Sungguhpum demikian, kedua istilah
itu mengacu kepada hal yang serupa ; personalia yang bekerja bagi sebuah
perusahaan mewakili sumber daya manusia perusahaan tersebut. Karena sumber daya
manusia merupakan aktiva organisasi yang paling penting, semua manjer sudah
selaiknya berkepentingan dengan manajemen sumber daya manusia. Perbedaan
berbagai istikah diatas terletak pada penekananya. Sebagai contoh, istilah
fungsi personalia untuk fungsi maupun staf digunakan untuk memberikan
aksentuasi terhadap fungsi manajemen pada hal-hal seperti itu. Sedangkan
istilah manajemen sumber daya manusia dipakai untuk memperlihatkan kruang
lingkup yang luas.
Pendekatan sumber daya manusia
relative baru dalam pengelolaan orang orang. Terminologi ini menjadi popular
selama awal decade 1970-an, tatkala riset Ilmu Perilaku menunjukan bahwa
mengelola orang-orang dengan menganggapnya sabagai sumber daya ketimbang hanya
sebagai factor produksi akan membuahkan manfaat nyata, baik itu bagi organisasi
maupun karyawan. Sejumlah prinsip menjadi landasan bagi pendekatan sumber daya
manusia:
- Para karyawan sebagai suatu investasi yang jikalau di kembangkan dan dikelola secara efektif akan memberikan imbalan jangka panjang bagi organisasi dalam bentuk produktivitas yang lebih besar.
- Manajer menyusun berbagai kebijakan, program dan praktik yang memuaskan kebutuhan ekonomi dan emosional para karyawan
- Manajer menciptakan lingkungan kerja dimana para karyawan dipacu untuk mengembangkan dan menggunakan keahlian mereka semaksimal mungkin
- Program dan praktik personalia deterapkan dengan tujuan menyeimbangkan kebutuhan karyawan sekaligus tujuan organisasi
Dengan memberikan penekanan terhadap
aspek tertentu dari manajemen sumber daya manusia, adalah mungkin bahwa
manajemen sumber daya manusia sangat berbeda dengan sumber daya personalia.
Anggapan bahwa manajemen sumber daya manusia proaktif daripada reaktif;
mencakup yang lebih luas daripada bagian per bagian ; memperlakukan karyawan
sebagai modal social ketimbang sebagai biaya variabel; lebih berorientasi pada
tujuan daripada hasil; dan akhirnya lebih berorientasi pada komitmen dari pada
hasil, semua itu mengindikasikan bahwa manajemen sumber daya manusia”lebih
baik” dari pada manajemen personalia. Manajemen personalia lebih diarahkan
kepada para karyawan organisasi; merekrut dan melatih mereka, mengelola gaji
dan kontrak karyawan, menjelaskan apa yang diharapkan organisasi pada mereka, menjustifikasikan
apa yang dilakukan manjemen, dan mengubah setiap tindakan manajemen yang akan
kemungkinan akan menyulut tanggapan negative dari kalangan karyawan. Sebaiknya
manajemen sumber daya manusia tidak bertolak karyawan organissasi, melainkan
dari kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia; lebih bersifat permintaan
sumber daya manusia dari pada suplai sumber daya manusia. Singkatnya, manajemen
sumber daya manusia lebih menekankan strategi dan perencanaan daripada
penyelesaian atas sengketa dan permasalahan. Manajemen sumber daya manusia
mempunyai strategic dan terintegrasi dengan semua kebijakan bisnis perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia merangkul semua personalia manajerial (khususnya
manajer umum). Manajemen sumber daya manusia menganggap manusia sebagai aktiva
perusahaan yang paling penting. Manajemen sumber daya manusia menganut
pandangan bahwa para manajer haruslah proaktif dalam hubungannya dengan
orang-orang. Terdapat tiga hal penting yang membedakan manajemen sumber daya
manusia dengan manajemen personalia: manajemen sumber daya manusia diterapkan
terhadap para manajer dan karyawan; manajemen sumber daya manusia memperhatikan
masalah pengelolaan manusia dan sumber daya lainya didalam organisasi;
manajemen sumber daya manusia menekankan pengelolaan kultur organisasional
sebagai pusat aktivitas manajmen senior.
Meskipun demikian, ada juga pendapat
lain yang bersimpangan dengan pendapat diatas. Beberapa pengamat mengatakan
bahwa sebenarnya manajemen sumber daya manusia tidak lebih dari penamaan ulang
(re-labeling) dan pengemasan ulang (re-packing) dari manajemen
personalia yang dimunculkan oleh para manajer personalia “dalam rangka mencari
peningkatan status dan kekuatan.” Dari perspektif sejarah dan evolusiny,
manajemen personalia telah berkembang melalui asimilasi/penerimaan beberapa
tambahan penekanan supaya menghasilkan paduan keahlian yang lebih kaya. Menurut
mereka, manajemen sumber daya manusia bukan;lah revolusi, akan tetapi sebuah
dimensi yang lebih maju dengan berbagai peran multifaset (multi-facted role).
Perkembangan terakhir memperlihatkan
bahwa beberapa perusahaan telah mengganti sebutan departemen personalia (personal
department) menjadi departemen sumber daya manusia (human
resources department) atau devisi sumber daya manusi. Pergantian ini bukan
sekadar permainan kata-kata belaka. Pergantian itu mengindikasikan adanya
perubahan sikap dan pendekatan terhadap hubungan antara perusahaan dengan
kalangan karyawan berkenaan dengan aktivitas rekrutmen, seleksi, pengembangan,
dan pemeliharaan yang kompeten dan produktif.
sumber : Henry Simamora, ” Manajemen
Sumber Daya Manusia”, Penerbit STIE YKPN, Edisi III, tanpa tahun
Adv
MENGAPA
MSDM PENTING BAGI ORGANISASI ?
Agustus 21, 2011
Perencanaan Sumber Daya Manusia
adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi
sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan tersebut.
—Ancaman kompetisi global, kondisi perekonomian yang tidak menentu, kondisi politik dan perubahan teknologi adalah beberapa faktor ekternal yang menyebabkan perusahaan harus mencari berbagai kiat untuk memberdayakan SDM nya.
—Organisasi sering dihadapkan pada masalah SDM seperti:
—Kurangnya tenaga teknis dengan spesialisasi.
—Terbatasnya jumlah manajer yang berkualitas, berpengalaman dan jujur untuk mendukung pengelolaan manajemen dengan modal besar.
—Biaya perekrutan & pelatihan SDM yang mahal.
—Penyediaan kesempatan karir dan lingkungan kerja yang menarik agar tenaga berbakat tetap termotivasi.
Pemanfaatan Tenaga Kerja dalam Perusahaan :
—Ancaman kompetisi global, kondisi perekonomian yang tidak menentu, kondisi politik dan perubahan teknologi adalah beberapa faktor ekternal yang menyebabkan perusahaan harus mencari berbagai kiat untuk memberdayakan SDM nya.
—Organisasi sering dihadapkan pada masalah SDM seperti:
—Kurangnya tenaga teknis dengan spesialisasi.
—Terbatasnya jumlah manajer yang berkualitas, berpengalaman dan jujur untuk mendukung pengelolaan manajemen dengan modal besar.
—Biaya perekrutan & pelatihan SDM yang mahal.
—Penyediaan kesempatan karir dan lingkungan kerja yang menarik agar tenaga berbakat tetap termotivasi.
Pemanfaatan Tenaga Kerja dalam Perusahaan :
• Benefit
– Penghargaan selain kompensasi yang diprogramkan bagi tenaga kerja dengan tujuan agar kebutuhan tenaga kerja tetap dapat terpelihara sehingga tenaga kerja dapat tetap memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan
• Promosi
– proses pemindahan tenaga kerja ke posisi yang lebih tinggi secara struktural dalam organisasi perusahaan
– Demosi
– penurunan tenaga kerja kepada bagian kerja yang lebih rendah yang biasanya disebabkan karena adanya penurunan kualitas tenaga kerja dalam pekerjaannya
– Transfer
– memindahkan tenaga kerja ke bagian yang lain, yang diharapkan tenaga kerja tersebut dapat lebih produkti setelah mengalami proses transfer
– Separasi
– melakukan pemindahan lingkungan kerja tertentu dari tenaga kerja ke lingkungan yang lain
sumber : materi dosen MSDM II
fakultas ekonomi Universitas PGRI Adibuana Surabaya 2011
Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia
September 9, 2011
SISDM Adalah prosedur
sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik dan menvalidasi
data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang SDM, aktivitas SDM dan
karakteristik unit organisasinya (Simamora, 2006).
Sistem integrasi yang
dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan SDM.
Konsep untuk memfasilitasi
pengambilan keputusan, disebut sistem penunjang keputusan (decision support
sistem).
Dirancang untuk menolong
manajer memecahkan berbagai masalah dengan sebuah fitur “bagaimana seandainya”
(What if).
Tujuan SISDM
- Meningkatkan efisiensi data tenaga kerja di mana kegiatan SDM dikumpulkan.
- Membantu proses perencanaan strategis SDM dengan tetap berpegang pada visi dan misi organisasi.
Teknologi dan MSDM
MSDM seharusnya mengikuti
perkembangan teknologi yang ada.
Keadaan yang banyak terjadi:
komputer hanya untuk pencatatan, penyusunan daftar gaji, laporan periodik,dll.
Idealnya, dikembangkan
teknologi yang terintegrasi berbasis database, yang meliputi arsip karyawan,
referensi, prediksi, dan pengendalian SDM lainnya.
Keamanan dan Privasi SISDM
Dalam upaya menjaga keamanan
dan privasi catatan SISDM dapat dilakukan langkah-langkah:
›
Membatasi akses ke SISDM dengan mengendalikan akses ke komputer dan arsip data.
›
Memberikan akses ke bagian-bagian yang berbeda dari basis data dengan
menggunakan sandi dan kode khusus.
› Ijin
akses informasi karyawan berdasar kepentingan tertentu.
›
Menyusun kebijakan dan pedoman yang mengatur utilisasi informasi karyawan dan
mengumumkan pemberlakuannya.
›
Memungkinkan para karyawan memeriksa catatan pribadi setiap waktu sehingga
mereka dapat memverifikasi dan koreksi.
Sumber dan Kebutuhan Informasi SISDM
Blangko/formulir lamaran
kerja. Terdapat berbagai informasi pribadi yang diperlukan tentang
jabatan/pekerjaan.
Evaluasi kinerja. Organisasi
membutuhkan informasi yang valid tentang kinerja.
Maklumat/surat keputusan
perubahan personalia. Setiap perubahan susunan SDM selalu terekam.
Tindakan pendisiplinan.
Dapat dijadikan pertimbangan tentang kepegawaian.
Daftar gaji. Sistem
penggajian dapat dikaitkan dengan sistem lain sebagai bahan pertimbangan yang
relevan.
Komponen Dasar SISDM
Fungsi masukan. Mencakup
prosedur untuk pengumpulan data dan siapa yang mengumpulkan data, kapan dan
bagaimana data diproses.
Fungsi pemeliharaan data.
Fungsi ini dapat memperbarui dan menambahkan data baru ke dalam database.
Fungsi keluaran. Fungsi
keluaran dapat mempermudah penyajian data sehingga mudah dimengerti dan dapat
melakukan pemutakhiran data.
Terdiri atas masukan,
transformasi, keluaran, pengendalian dan unsur umpan balik.
Pertimbangan Keperilakuan dalam
Desain SISDM
¨ Teknologi harus memberi
manfaat, khususnya pada SDM dan dampak perilaku dari sistem informasi tersebut.
¨ Kebutuhan karyawan akan
keamanan, ekspresi diri, penghargaan diri, penerimaan sosial dan aktualisasi
diri harus menjadi pertimbangan manajemen.
¨ SISDM sangat rasional dan
logis dalam menyikapi ketajaman permasalahan dan solusinya, sehingga diperlukan
peran, kreativitas dan pertimbangan manusia agar tidak menjadi gejolak di
organisasi.
Manfaat SISDM
¨ Memeriksa kapabilitas
karyawan saat ini guna mengisi kekosongan yang diproyeksikan dalam organisasi.
¨ Menggambarkan pekerjaan
spesifik dalam organisasi. (putaran, kinerja, ketidakhadiran, dan masalah lain)
¨ Mempelajari komposisi
kepegawaian (usia, suku, jenis kelamin).
¨ Mengantisipasi berbagai
kebutuhan rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan agar penempatan
karyawan sesuai kompetensinya.
¨ Perencanaan SDM &
penilaian kebutuhan pelatihan.
¨ Laporan kompensasi.
¨ Riset SDM.
sumber : materi dosen MSDM II
fakultas ekonomi Universitas PGRI Adibuana Surabaya 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar