UJIAN
AKHIR SEMESTER
MATA
KULIAH: MANAJEMEN SISTEM PEMBELAJARAN
DOSEN
: DR. HENDI SUHENDRAYA MUCHTAR, M.PD
SIFAT
UJIAN: TAKE HOME
PROGRAM: S2
NAMA: IDA NURHAYATI
NIM
4103810311014
Soal
dan pembahasan:
1. Anda
merupakana calon yang akan menyandang gelar Magister Manajemen Pendidikan.
Dalam mengikuti proses perkuliahan disajikan berbagi mata kuliah, salah satunya
adalah Manajemen System Pembelajaran. Apa pentingnya mempelajari mata kuliah
Manajemen Sistem Pendidikan ini bagi anda sebagai calon penyandang gelas
M.M.Pd. jelaskan argumentasi anda?
Pembahasan:
Pentingnya
mempelajari manajemen system pembelajaran bagi mahasiswa yang akan menyandang
gelar Magister Manajemen Pendidikan adalah:
Dimulai
dari mengetahui danmemahami apa itu manajemem dan apa itu pendidikan dan
pembelajaran
Management
berasal dari to manage = mengatur
DEFENISI MANAJEMAN MENURUT PARA AHLI ADALAH:
1. Koontz and Donnel (1972) ”
management is getting thing done through the efforts of other people”
(manajemen adalah terlaksananya pekerjaan melalui orang-orang lain )
2. Millet (1954) ” management is the process of directing and fasilitating the work of people organized informal group to achieve a desire goal” (manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorgasisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan
3. Davis (1951) “management is the fuction of the executive leadership any where” ( manajemen adalah fungsi dari setiap kepemimpinan eksecutif dimanapun)
4. Kimball and Kimball (1951)”management embraces all dities and function that pertain to the provicion of necessary is to operate and the selection of the principal office “( manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaa,penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya.
2. Millet (1954) ” management is the process of directing and fasilitating the work of people organized informal group to achieve a desire goal” (manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorgasisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan
3. Davis (1951) “management is the fuction of the executive leadership any where” ( manajemen adalah fungsi dari setiap kepemimpinan eksecutif dimanapun)
4. Kimball and Kimball (1951)”management embraces all dities and function that pertain to the provicion of necessary is to operate and the selection of the principal office “( manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaa,penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya.
sehingga dapat disimpulkan bahwa
manajemen mutlak diperlukan dalam setiap bidang kegiatan usaha yang melibatkan
2 orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu dengan melalui kerja sama
serta dengan memanfaatkan sumber-sumber lain.
Unsur-Unsur Manajemen
unsur manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk manajemen banyak yang mengemukakan bahwa unsur manajemen seperti yang dikemukakan oleh G.R Terry dengan istilah the six M’S in management (5M didalam manajemen), yaitu man, money, materials, market, and methods.
sesuai dengan pengertian manajemen y aitu suatu kegiatan usaha kearah pencapaian tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain serta denga pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia
maka unsur-unsur manajemen meliputi :
unsur manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk manajemen banyak yang mengemukakan bahwa unsur manajemen seperti yang dikemukakan oleh G.R Terry dengan istilah the six M’S in management (5M didalam manajemen), yaitu man, money, materials, market, and methods.
sesuai dengan pengertian manajemen y aitu suatu kegiatan usaha kearah pencapaian tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain serta denga pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia
maka unsur-unsur manajemen meliputi :
1. manusia (manusia
pemimpin,manusia pelaksana,dan atau manusia objek pelaksana
2. tujuan yang hendak divapai sebagai pemegangan titik pengarahan
3. wadah yakni badan /organisasasi sebagaai tempat orang-orang melakukan kerja sama
4. alat atau sarana mencapai tujuan
5. kegiatan /aktivitas seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dsb
2. tujuan yang hendak divapai sebagai pemegangan titik pengarahan
3. wadah yakni badan /organisasasi sebagaai tempat orang-orang melakukan kerja sama
4. alat atau sarana mencapai tujuan
5. kegiatan /aktivitas seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dsb
Sedangkan fungsi manajemen, perencanaan menempati
fungsi pertama dan utama di antara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Misalnya :
POAC, POSDCORB, PDCA dan PPP. Diantaranya
Fungsi
Manajemen itu adalah:
1. Planning
( perencanaan )
2. Organization
( perorganisasian )
3. Staffing
( pengelolaan staf )
4. Directing
( pengarahan )
5. Coordinating
( pengkoordinasian )
6. Recording
/ Reporting ( pencatatan, perekaman / pelaporan )
7. Budgetting
( pembiayaan )
Seorang manajer harus melakukan aktifitas-aktifitas dalam
perencanaan antara lain: prakiraan ( forecasting ), penetapan tujuan
(establishing objective), pemrograman (programming), penjadwalan (scheduling),
penganggaran (budgeting), pengembangan prosedur (developping prosedure),
penetapan, dan penafsiran kebijakan (establishing and interpriting policies).
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Di sisi lain pembelajaran
mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai
konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta
didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu
objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan
sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta
didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu
pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya
interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas
sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar
yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu
memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian
target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan
kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik,
ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat
peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
Agar
tercipta pembelajaran atau pengajaran yang efektif, perlu digunakan pendekatan,
model atau metode pembelajaran yang tepat. Pemilihan pendekatan, model, metode
mengajar/pembelajaran hendaknya didasarkan atas beberapa pertimbangan
(Sukmadinata, 2007).
Mengingat
hal tersebut di atas, agar kegiatan
pembelajaran bisa berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka perlu pengelolaan
atau manajemen yang baik. Oleh karena itu mempelajari manajemen sistem
pembelajaran sangat penting bagi mahasiswa yang akan menyandang Magister
Manajemen Pendidikan yaitu :
1)
Agar memahami, menjelaskan,
mengidentifikasi, tentang manajemen sistem pembelajaran.
2)
Mengetahui dan mengembangkan
pembelajaran supaya aktif, kretatif, efektif, inovatif dan menyenangkan
3)
Dapat mengatur proses pembelajaran yang benar dan berkualitas
4)
Dapat membuat perencanaan,
mengorganisai, mengelola staf, dapat memberikan pengarahan, mengkoordinasikan,
melaporkan dan mengatur pembiayaan yang berkaitan dengan pembelajaran dalam
rangka meningkatkan manajemen pembelajaran yang baik.
5)
Dapat menciptakan strategi manajemen
strategi pembelajaran untuk masa depan yang lebih baik, link and match dengan
lingkungannya melalui analisa SWOT, formulasi strategi implementasi dan
penilaian serta pengendalian.
6)
Dengan mempelajari manajemen system
pembelajaran kita dapat menerapkan strategi penataan sekolah, strategi
peningkatan mutu pembelajaran dan strategi peningkatan profesionalisme tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan.
7)
Mengingat para lulusan magister
manajemen pendidikan kebanyakan profesi sebagai guru yang sehariannya bergelut
dengan pembelajaran bias langsung menerapkan ilmu tentang manajemen sistem
pembelajaran, dengan manfaatnya bias langsung dinikmati oleh peserta didik.
2.
Dalam pengertian umum, pemerataan
pendidikan merujuk pada layanan pendidikan, khususnya kegiatan proses
pembelajar, diberikan kepada semua orang tanpa ada perbedaan atau pengecualian.
Jika lebih tekhnis, orang dapat mengajukan pertanyaan, apakah kebijakan pemerataan
yang dimaksud (Pemerintah) itu mencakup juga Pendidikan In Formal, pendidikan
Non formal, dan Pendidikan formal? Apa komentar anda?
Pembahasan:
Bersadasarkan
Undang-Undang RI No 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 13 ayat 1 menyebutkan jalur
pendidikan tediri atas pendidikan formal, non formal dan in formal yang dapat
saling melengkapi dan memperkaya / menambah satu sama lainnya.
Selanjutnya UU No. 20
tahun 2003 pasal 26 menyatakan bahwa:
a.
Pendidikan non formal diselenggarakan
bagi warga belajar yang memerlukan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka ,mendukung pendidikan
sepanjang hayat
b.
Pendidikan non formal berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan
pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap kepribadian
profesional
c.
Pendidikan non formal meliputi kecakapan
hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan
pelatihan kerja pendidikan kesetaraan dan pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik.
d.
Satuan pendidikan non formal terdiri
atas lembaga kursus , lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan
belajar masyarakat (PKBM), dan majelis taklim serta satuan pendidikan sejenis.
Berikutnya UU No. 20 Tahun 2003 pasal 27
menyatakan bahwa :
(1) Kegiatan
pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri.
(2) Hasil
pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan pendidikan
formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar
nasional pendidikan.
(3) Ketentuan
mengenai pengakuan hasil pendidikan informal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah.
Dengan
demikian ketiga jalur pendidikan baik itu pendidikan formal, non formal dan in
formal pada dasarnya memberikan pelayanan kepada masyarakat, Sehingga seluruh
masyarakat berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Bila tidak terlayani
oleh pendidikan formal, bisa masuk pendidikan non formal atau informal dengan
eligalitas sama baik lulusan formal maupun lulusan non formal. Jadi Pemerataan
pendidikan berlaku pada semua jenjang
bagi ketiga jalur pendidikan tersebut, yang digambarkan sebagai beikut:
Berdasarkan bagan tersebut di atas
dalam Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 ada 5 jalur dan jenjang pendidikan
yaitu
1)
Pendidikan Anak Usia Dini
2)
Pendidikan Dasar
3)
Pendidikan Menengah
4)
Pendidikan Tinggi
5)
Pendidikan Non Formal
6)
Pendidikan In- Formal
Undang – Undang Sistem Pendidikan
Nasional No 20 Tahun 2003 Bab IV Hak Dan Kewajiban Warga Negara , Orang Tua ,
Masyarakat , Dan Pemerintah Bagian Kesatu Hak dan Kewajiban Warga Negara Pasal
5
1.
Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperroleh pendidikan
yang bermutu
2.
Warga negara yang memiliki kelainan fisik , emosional , mental ,
intelektual , dan / atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus .
3.
Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat
yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus
4.
Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakal istimewa berhak
memperoleh pendidikan khusus
5.
Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan
sepanjang hayat
Pasal
6
1.
Setiap
warga negara yang berusia tujuh samapi dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan
dasar.
2.
Setiap
warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelengaraan
pendidikan.
Bagian Kedua Hak dan Kewajiban Orang
Tua Pasal 7
(1)
Orang tua berhak dan berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan
memperoleh informasi tentang pertimbangan pendidikan anaknya
(2) Orang tua dari anak usia wajib
belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.
Bagian ketiga , Hak dan kewajiban
masyarakat Pasal 8
Masyarakat berhak berperan serta
dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan.
Pasal 9
Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan
Pasal 52
Pengelolaan satuan pendidikan
nonformal dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat.
JALUR
PENDIDIKAN DI INDONESIA DI GAMBARKAN
3. Menurut
Colekta bahwa Fokus keluaran jalur pendidikan seperti bagan di bawah ini:
Apa yang bisa anda
kritisi dari bagian di atas, serta bagaimana kita pendidk untuk bisa
menyeimbangkan output ketiga jalur pendidikan tersebut. Serta bagaimana upaya
anda agar multifel intelegensi siswnya bisa tergali?
Pembahasan:
Dari focus keluaran
(OUTPUT) ketiga jalur pendidikan yang
tertera pada bagan di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Untuk
pendidikan formal , maka output yang diperoleh menekankan pada kecerdasan
intelektual (kognitif) setelah itu sikap dan keahlian
b. Untuk
pendidikan informal maka hasil yang diperoleh menekankan kepada sikap
(apektif), setelah itu keahlian dan kognitif (intelektual).
c. Pendidikan
non formal output atau hasil menekankan
kepada keterampilan (skill), selanjutnya intelektual dan sikap, untuk
menyeimbangkan output ketiga jalur keluaran tersebut maka ditinjau menurut
system pendidikan nasional UU no 20 tahun 2003 mencakup jalur atau sub system
pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan non formal yang saling
berkaitan dan mendukung antara satu dengan lainnya baik dalam komponen, proses
dan tujuannya. Pada jalur pendidikan formal sejak TK sampai dengan Perguruan
tinggi lebih berorientasi pada tujuan untuk mengahasilkan keluaran (OUTPUT)
yaitu lulusan yang memiliki perubahan perilaku dalam ranah pengetahuan(kognisi)
yang kemudian diikuti oleh ranah apeksi dan psikomotorik. Unsur-unsur sub
sistem pendidikan formal terdiri atas masukan yaitu input sarana (kurikulum,
guru dan tenaga kependidikan lainnyadan sarana), input mentah
(siswa/mahasiswa,) proses belajar mengajar, dan keluaran (output) yaitu lulusan
berdasarkan penilaian terhadap perubahan kognisinya. Kuantitas lulusan inilah
yang berkontribusi terhadap peningkatan angka pengangguran, karena mereka lemah
dalam functional skill untuk menerapkan ilmunya dalam mendayagunakan potensi
lingkungan (alam, sosial, budaya). Untuk memasuki dunia kerja kehidupan mandiri
atau membuka lapangan kerja
d. Dipihak
lain sub sistem atau jalur pendidikan non formal yang dilakukan dalam satuan
dan jenis pendidikan (kelompok belajar, kursus dan pelatihan serta satuan
pendidikan yang sejenis) lebih mengutamakan keluarannya pada penguasaan
fungsional skill (keterampilan produktif, teknik, social, fisikal,artistika,
manajerial, atau kecakapan hidup lainnya), diikuti oleh ranah kognisi dan
afeksi sehingga lulusanhya mampu memahami dan mendayagunakan lingkungannya
dalam kehidupan mandiri serta diharapkan dapat membuka lapangan kerja.
Unsur-unsur sub sistem pendidikan non formal terdiri atas input (masukan
lingkungan, sarana, peserta didik,dan masukan lain, proses, tujuan yang
mencakup antara lain yaitu keluaran (aoutput) dan tujuanj akhir (outcome). Sub
system atau jalur pendidikan informal dilakukan dalam keluarga dan lingkungan
yang lebih menitikberatkan pada ranah afeksi yang diikuti ranah skill dan
kognisi
e.
4.
Kelas 11 SMA swasta “ JAUH KAMAMANA” yang muridnya berjumlah 27 orang,
terdiri dari 13 orang perempuan dan 14 orang murid ladi-laki, kondisi murid
dilihat dari status ekonominya relatif sama begitupun dari segi prestasi
belajarnya. Pada hari sabtu jam 7 padi di depan kelas sudah berdiri guru
leterampilan elektronik. Sebelum guru tersebut memulai denganmateri belajarnya,
terlebih dahulu guru tersebut menenangkan suasana kelas, setelah kelas tenang
guru tersebut, memulai dengan materinya dia memperkenalkan berbagai alat untuk
memperbiki radio, pada siswanya untuk bertanya laalu di jawab oleh guru.
Setelah itu guru memperagakan baimana alat-alat itu tersebut digunakan untuk
memperbaiki radio. Setelah itu guru membagi jadi 7 kelompok, selanjutnya setiap
kelompok harus memperbaiki radio dengan alat-alat yang sudah tersedia.
Analisis
langkah-langkah apa saja yang dikerjakan guru, serta metode apa saja yang
digunakannya. Alasan apa yang mendasari guru tersebut menempuh langkah-langkah itu?
Pembahasan:
Analisis
langkah2 yang dikerjakan guru:
1. Guru
mengendalikan suasana kelas
2. Guru
menjelaskan bahan praktek
3. Guru memperkenalkan
berbagai alaat praktek
4. Tanya
jawab
5. Guru
memperagakan fungsi alat2 yang akan
digunakan praktek
6. Guru
membagi siswa2 menjadi 7 kelompok
7.
Masing-masing kelompok mencoba memperbaiki radio dengan alat-alat yang sudah
disediakan.
Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran
meliputi delapan fase yakni :
(1) Motivasi,
(2) pemahaman,
(3) pemerolehan,
(4) penyimpanan,
(5) ingatan kembali,
(6) generalisasi,
(7) perlakuan, dan
(8) umpan Balik.
Langkah langkah yang
ditempuh oleh guru itu adalah :
a). Kegiatan pendahuluan :
Guru tersebut
menenangkan suasana kelas supaya tenang
konsentrasi dan kondusif dalam menerima pelajaran, kemudian berdoa dan
memotivasi siswa.
b). Apersefsi
a.
Mengenakan materi
b.
Menjelaskan bahan dan alat belektronik
c.
Menjelaskan fungsi-fungsi komponen-komponen alat elektronik.
Dalam langkah-langkah
apersepsi ini ditujukan supaya bias
lebih dimengerti dan dipahami oleh siswa tentang materi yang akan diajarkan .
c). Dengan metoda Tanya jawab.
Siswa menanyakan materi yang belum jelas kemudian guru menjawab sejelas mungkin.
Metode ini supaya mengetahui kesulitan belajar siswa .
d).
Metode Demontrasi
Salah satu yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan demontrasi adalah posisi siswa seluruhnya harus
memperhatikan (mengamati) objek yang akan didemontrasikan. Selama proses
demontrasi, guru harus sudah mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan
seperti alat untuk memperbaiki radio. Perlu diperhatikan jangan sampai guru
yang aktif sedangkan siswanya pasif. Metode ini digunakan untuk :
a. Mengkongkritkan
suatu konsep atau prosedur
b. Bagaimana
berbuat atau menggunakan prosedur secara tepat
c. Meyakinkan
bahwa alat dan prosedur itu dapat digunakan
d. Membangkitkan
minat menggunakan alat dan prosedur.
e).
Metoda belajar koperatif.
a. Membagi
kelompok menjadi beberapa bagian.
b. Setiap
kelompok masing-masing menmgekspresikan
kemampuan yang dimiliki masing-masing untuk memecahkan permasalahan
/soal yang diberikan guru.
c. Setiap
siswa dalam kelompoknya memperaktekkan
keterampilan mereka untuk memperbaiki radio.
d. Metoda
belajar ini dilakukan supaya siswa bisa bekerjasama dengan baik saling
mengetahui kemampuan dari tiap kelompok . Dengan metoda ini diharapkan
memperoleh hasil kreasi siswa yang maksimal.
e. Setelah
selesai bekerja kelompok, selanjutnya guru mempersilahkan kelompok terbaik
untuk mendemontrasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Hal ini perlu
dilakukan untuk memberikan kesempatan mengekpresikan keterampilannya serta
memupuk rasa percaya diri sehingga anak menjadi terampil dan paham akan materi
yang diajarkan pada saat itu.
5.
Sebelum
kita menentukan metoda apa yang akan kita digunakan terlebih dulu harus
mempertimbangkan berbagai aspek. Aspek-aspek apa saja yang perlu dipertimbangkan
tersebut, berikan penjelasan anda.
Pembahasan:
Metode
merupakan langkah oprasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam
mencapai tujuan belajar, oleh karena itu penetapan metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan.
Ketepatan
pemilihan metode akan memperlihatkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan
pembelajaran.Dengan demikian sebelum kita menentukan metode yang akan
digunakan, maka kita perlu memperhatikan factor-faktor sebagai berikut:
a. Faktor
tujuan pembelajaran
b. Faktor
bahan belajar
c. Faktor
manusia
d. Faktor
waktu
e. Faktor
sarana penunjang
Penjelasannya
adalah:
a. Faktor
tujuan pembelajaran
Tujuan
pembelajaran dalam pengertian kemampuan yang harus dimiliki peserta setelah
selesai mengikuti proses pembelajaran.Bloom (1956) mengungkapkan bahwa
kemampuan yang terapat pada tujuan dapat dikelompokkan kedalam tiga ranah,
yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Faktor
bahan belajar
Pengaruh bahan
belajar terhadap penetapan metode pada hakekatnya merupakan kelanjutan dari
pengaruh tujuan pembelajaran. Bahan belajar merupakan bahan kanjian yang
dipelajarri peserta . Dalam setiap pertemuan belajar menunjukkan bahwa bahan
belajar memiliki keragaman dari segi jenis dan Gagne (1976) mengungkapkan bahwa
bahan belajar terrsebut terdiiri dari: konsep, prinsip, prosedur dan fakta atau
kenyataan yang ada. Dari setiap jenis tersebut memiliki tingkatan kesulitan
yang terdiri dari: bahan belajar dasar, kelanjutan dan tinggi.
c. Faktor
manusia
Faktor-manusia
dimaksudkan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran,
yakni: pihak peserta dan pihak tutor. Peserta dalam system pembelajaran sebagai
masukan mentah yang akan dirubah dalam proses pembelajaran. Tutor jangan
terlalu memaksakan metode dalam mengelola kegiatan pembelajaran.
d. Faktor
waktu
Faktor waktu
dimaksudkan dengan jumlah dan banyaknya kesempatan dalam kegiatan pembelajaran
, disamping kondisi yang tersedia untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.
e. Faktor
sarana penunjang
Kegiatan pembelajaran menuntut
adanya sarana untuk meningkatkan hasil belajar semakin meningkat. Sarana
merupakan seggala macam fasilitas yang dapat menunjang dan melengkapi
terselenggaranya keggiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Sarana tersebut dapat berfungsi sebagai:
i.
Fasilitas atau alat belajar dapat
menunjang dan melengkapi alat-alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
seperti alat tulis, ruangan kelas, tempat, tempat duduk, buku bacaan, alat
peraga dan lainnya sebagai alat-alat yang dibutuhkan untuk terselenggaranya
kegiatan pembelajaran.
ii.
Kelengkapan sarana dalam kegiatan
pembelajaran mempunyai implikasi terhadap penetapan metode yang digunakan tutor
dalam kegiatan pembelajaran.
iii.
Secara konsep, bahwa sarana dapat
mempengaruhi terhadap tingkat kualitas pemahaman peserta
6. Pada
waktu kita akan membagi kelompok untuk belaajar dari peserta didik, maka yang
harus kita perhatikan terlebih dulu adalah tujuan apa yang hendak kita capai
dari pembagian kelompok tersebut. Agar tujuan yang telah kita tetapkan dapat
tercapai maka sudah barang tentu kita perlu memperhatikan berbagi dimensi untuk
pembagian kelompok tersebut. Coba anda jelaskan dimensi apa saja yang harus
kita perhatikan sebelum mengadakan pembagian kelompok tersebut?
Pembahasan
:
Beberapa
dimensi yang perlu diperhatikan meliputi strategi dalam kegiatan pembelajaran
yaitu:
a. Strategi
dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan dari dua pendekatan, yaitu:
i.
Secara sempit : strategi mempunyai
kesamaan dengan metode berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah
ditetapkan/
ii.
Secara luas : strategi diartikan dengan
cara penetapan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan
belajar , termasuk dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dan penilaian proses serta hasil belajar.
b. Strategi
pembelajaran dilihat dari segi sasaran terdapat dua sasaran yaitu
a).
Bersentral kepada tutor: yaitu kegiatan pembelajaran banyak dimonopoli oleh
tutor atau guru. Hal ini dilakukan karena:
i.
Bahan belajar yang dipelajari adalah
berupa konsep-konsep dasar, atau bahan belajar yang baru bagi peserta sehingga
diperlukan informasi dari tutor
ii.
Jumlah peserta belajar yang banyak,
sehingga tidak memungkinkan untuk mempelajari secara mandiri dalam situasi
belajar yang khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar